Between Us
Jarak dari rumah Jean ke MCD tidak sejauh itu, apalagi Jean pergi menggunakan motor. Jadi, tidak butuh waktu lama bagi dirinya membeli es krim untuk sang kekasih.
Sesampainya di rumah, Jean langsung memarkirkan motornya. Namun, gadis itu kembali datang dan menghampiri Jean.
“Hi? Boleh berteman?”
“Gak,” balasnya singkat.
“Aku Riri. Semoga kita bisa menjadi teman yang baik”
Jean terus membuang mukanya. Ia hiraukan gadis ini yang mengoceh ini.
“Anyway, boleh minta nomornya? Kan kita teman sekarang”
“Gak”
“Kenapa? Kan aku mau temenan sama kamu. Dari temenan nanti kita bisa jadi sahabat”
“Gak tertarik makasih”
Jean benar benar muak. Ia langsung pergi dari hadapan Riri dan masuk ke dalam rumah.
“Kia, ini es krimnya,” teriak Jean dari lantai bawah.
Sedetik, dua detik, tiga detik, hingga 10 detik tidak ada tanda kehidupan. Jean segera berlari menuju kamarnya dan mendapati Kia yang sedang tertidur pulas.
“Gemes” ujarnya sambil mengelus kepala Kia lembut.
“Aku ketemu gadis yang kamu maksud. Beneran freak” bisiknya perlahan.