🍃


Setelah keputusan yang sulit, akhirnya hari ini Kia memutuskan untuk bertemu orang yang dijodohkan untuknya.

“Kia ya? Masuk masuk” ujar salah satu pelayan. Dirinya menuntun Kia dan kedua orang tuanya masuk menuju ruang makan.

Seperti biasa, kedua orang tua berbincang dan anak anak hanya bermain handphone.

“Jordan, itu Kia nya diajak ngobrol,” ujar sang ibu.

“Ya.” Jordan memang seperti itu. Selalu menjawab tapi tidak pernah melakukan.

“Jordan..” kali ini sang ayah yang membuka suara. Jordan memang takut pada ayahnya, jadi saat ayahnya ini membuka suara, ia langsung mengajak Kia pergi.

“Lo mau?”

“Apaan?”

“Dijodohin”

“Gak, apalagi sama lo. Gak akan”

“Kenapa?”

“Lo gak dengerin kata nyokap lo. Lo pikir oke lo kayak gitu?”

“Kebiasaan”

“Kebiasaan lo jelek”

Kia hendak kembali ke dalam namun dirinya ditahan oleh sang pria.

“Apaan? Jangan sampai Jean nyamperin lo”

“Jean siapa?”

“Calon gua”

“Kalo calon kok gak dateng? Nih cewenya mau jadi istri gua masa diem”

“Diatas,” jawabnya sambil menunjuk langit. Spontan, Jordan langsung melepaskan gengamannya.

“Lo gak papa?”

“Kalo gua bilang gapapa lo percaya?”

“Enggak. Tapi gua yakin lo wanita kuat,” ujarnya sambil mengelus punggung sang hawa. Nyaman, seperti Jean dulu namun tidak dengan sifatnya.