🍂
Sierra kini berjalan menghampiri kekasihnya yang sedang terduduk memperhatikan motor barunya.
“Sini duduk,” ujarnya sambil mengulurkan tangan kanannya. Entah untuk apa, tapi Raja sering melakukannya.
“Jauh amat. Sini.”
Sang hawa tidak bergerak untuk mendekat sehingga Raja memutuskan dirinyalah yang mendekat pada Sierra. Ia langsung memeluk tubuh hawa yang lebih kecil darinya itu.
“Lo kedinginan? Mau pakai jaket gua?” tanya Raja padanya sambil mengusap pipi sang hawa.
“Gausah. Kalau gua pakai malah lo yang kedinginan.”
“Lah biarinlah. Gua bahkan rela lakuin apa aja demi lo.”
Raja langsung melepaskan jaket yang menempel pada tubuhnya dan memakaikannya pada Sierra.
“Beneran?”
“Bener.”
“Makasih.”
Sierra memberikan hadiah pada Raja berupa sebuah pelukan hangat. Raja sangat menyukai pelukan dari sang kekasihnya ini, begitu pula sebaliknya.
“Btw, gua mau nanya. Boleh?”
“Apa?”
“Gua boleh naik motor lo gak?”
“Naik doang tiap hari juga lo lakuin Ra.”
“Maksudnya ngendarain.”
“Gak.”
Sierra memang nemiliki keingan untuk mengendarai motor, khusunya motor sport milik kekasihnya maupun milik abangnya, namun keduanya tidak merestui. Dan berakhirlah Sierra tidak bisa mengendarai motor sampai saat ini.
“Jangan motor ya Ra. Mobil aja. Kalau motor nanti lo jatoh. Kalau mobil lo gak bakal jatoh karena rodanya empat.”