🍂


Seperti biasa, Sierra selalu menghampiri pacarnya di kantin C. Kali ini, dirinya pergi bersama Juan.

“Eh anak baru tuh.” Bisik Juan. Ia tahu karena dirinya sempat lihat tweet Valen di twitter.

Apasih belagu banget.” Batin Valen.

Ini apaan sih? Gua cuma mau ke kantin C doang diikutin.” Batinnya lagi.

Valen menghentikan langkahnya dan menghampir Sierra dan Juan yang sedang bercanda sambil berjalan.

“Stop.”

“Lo minggir deh anak baru.” Ujar Juan.

“Gua gak punya urusan sama lo.”

“Oh lo punya masalah sama gua? Yaudah apa? Ngomong aja.”

“Stop ikutin gua.”

“Apa?”

“Stop. Ikutin. Gua.”

“Gua?”

“Iya lo. Dari tadi lo ngikutin gua, bahkan gua mau ke kantin aja diikutin.”

“Hello? Ngapain juga gua ikutin lo. Najis.”

“Bacot.”

Sierra dan Juan tidak menggubris lagi. Mereka meninggalkan Valen sendiri disana.

Valen yang tidak terima terus mengikutinya sambil mengoceh tidak jelas. Sayangnya, Sierra dan Juan tidak peduli dengan ocehan tersebut.

“Lo denger gua gak sih?”

“SIERRA!” Panggil Jo dari meja enpat.

“Bentar. Yok Ju.”

“Pantes gak dengerin gua. Mau nyamperin cowonya ternyata.”

“Nah lo udah tahu jawabannya. Minggir. Lepasin tangan gua.”

“Cowo lo banyak ya. Ini, terus itu, terus itu, itu.”

“Iri bilang bos. Minggir lo nenek lampir.”

Sierra melepas paksa tangannya dan pergi meninggalkan Valen dengan emosinya yang memuncak.