Between Us


Senin, pukul 6.10. Kia telah bersiap dan hendak berangkat menuju sekolah. Sambil menunggu Jean, tidak lupa ia sempatkan untuk sarapan, walau hanya roti, setidaknya makanan tersebut dapat menambah stamina tubuh.

Tin

Sudah bisa ditebak, itu pasti Jean. Kia segera berpamitan dan bergegas pergi ke sekolah bersama dengan sang kekasih.

Dalam perjalanan, tidak banyak yang dibicarakan. Hari ini langit terbilang cukup cerah, dan Kia mau menggunakan kesempatan ini untuk menikmatinya. Tak lama kemudian, sekitar 15 menit, Kia dan Jean tiba di sekolah.

“JEAN! KIA!” panggil Riri.

Ck

“Ih Jean kok gak jemput aku sih? Jadinya aku dianter papi” ujarnya sambil memukul lengan kekar milik Jean.

Heh anjing

“Kia juga. Kenapa mau sama Jean? Kan aku sahabatnya Jean”

Heh? Sahabat? Level up nih?

“Sahabat?”

“Iya! Kemarin Jean bilang mau jadi sahabat aku”

Jean pasrah. Lagi pula, pacarnya ini pasti tahu bahwa hal itu tidaklah benar.

“Oh. Yaudah awas, gua mau masuk”

“Ih Kia! Aku sahabatnya Jean. Jadi, aku yang masuk sama Jean” ujarnya sambil menarik Kia agar melepaskan gandengannya.

“Gausah kasar sama cewe gua. Lo gua kasarin juga nangis ngadu ke bokap gua” katanya. Ia langsung menggandeng kembali tangan Kia.

Amarah kini meluap. Riri semakin lepas kendali. Yang awalnya hanya terobsesi dan ingin “berteman,” sekarang berubah menjadi niat jahat, yaitu menyingkirkan Kia bagaimanapun caranya.

Kia awas aja kamu