Between Us


Hari pertama masuk sekolah, tentunya tidak boleh sampai ada yang terlambat. Iya bukan?

“Huh hah huh hah”

“Riri, kamu terlambat”

“Ma-maaf bu, macet”

“Jelas macet, kamu berangkatnya siang sekali”

“Maaf bu”

“Duduk”

Riri memilih duduk di kursi belakang. Tidak melulu nempel pada Kia, ia memutuskan untuk duduk sendiri.

Tumben? Kenapa?” batin Kia.


“Ayo kantin,” ajak Kenzie.

“Itu..” kode Kia.

“Udah ayok,” tarik Fani gemas.

“Tapi kasian Fan”

“Gila, hati lo terbuat dari apa Ki sampe lo masih peduli sama dia?”

“Gua kesel, kesel banget sama dia. Tapi kalo dia sendiri, diem, melamun, ya kasian lah”

“Terus mau lo ajak?” tanya Kenzie.

“Em..”

“Terserah lo aja Ki”

“Gua beliin makanan aja deh”

Setelahnya, ketiga gadis itu pergi meninggalkan kelas dan menyisakan Riri di kelas sendirian.

Tidak lama kemudian, Kia kembali.

“Nih,” katanya sambil membelikan batagor langganannya.

“Gua gak tahu lo suka apa engga, tapi semoga suka,” ujarnya lagi.

“Eh Kia? Aku gak laper kok. Itu buat kamu aja,” tolak Riri halus.

“Engga, gua dah makan. Lo sekarang yang makan”

Setelah lama menolak, akhirnya Riri terima juga batagor tersebut. Ia memakannya dengan lahap. Jelas sekali, dia kelaparan saat ini.