Between Us
Eriano yang akrab dipanggil dengan nama Eric merupakan sepupu dari Kia. Selama 6 tahun, mereka telah dipisahkan. Kia di Indonesia, sedangkan Eric di Amerika.
Ting tong
“Gua aja,” ujar Jean. Jean keluar dan membuka pintu tersebut. Dirinya mendapati orang yang pernah mengantar Kia saat itu.
“Lo?”
“Oh ada lo juga”
“Lo ngapain?”
“Berkunjung. Misi.” Eric langsung masuk tanpa basa basi, padahal Jean belum mengizinkannya.
“Nih mcd yang lo pesen,” ujarnya sambil meletakkan kantung berisikan makanan itu.
“Eh, ini yang di grup itu bukan sih?” tanya Javie penasaran.
“Lo cakep bang. Cocok nih sama Kia,” sambung Harsa.
“WKWKWK makasih. Tapi gua gak mau sama Kia”
“Lagian siapa juga yang mau sama lo munaroh”
“Btw kaki lo gimana? Udah diobatin?”
“Ya gitu dah Ric”
“Ntar manggil tukang urut aja”
“Gak mau, takut”
“Gak mau gak mau, ntar lo gak sembuh sembuh”
“Serem. Sakit”
“Ada gua”
“Ok.” Memang, jika sudah ada Eric, Kia merasa tenang sedikit.
“Btw ini siapa lo deh Ki?” tanya Fani.
“Oh. Ini Eric, sepupu gua”
“Anjing malu. Kirain selingkuhan” batin Jean.
Usai mengobrol singkat, Eric pamit ke belakang untuk membersihkan dirinya. Ia kembali ke ruang tengah untuk mengambil makanan dan minumannya.
“Lo Riri ya?” tanya Eric pada Riri. Ia duduk tepat di sebelah Riri.
“I-iya..”
“Lain kali, jangan dorong sepupu gua lagi,” bisiknya.
“Ma-maksud kamu..?”
“Gua tahu, lo yang dorong kan. Gak usah ngelak, gua punya buktinya” katanya. Ia langsung pergi dan masuk ke dalam kamar Ale.
Tentunya, Riri sekarang sangat takut. Bagaimana bisa Eric mengetahuinya?