Between Us


06.30, terpantau pasangan favorit sekolah belum hadir. 06.40, masih sama. Semua teman- temannya menunggu di gerbang masuk karena tidak seperti biasanya keduanya terlambat.

“Si Kia tumben tumbennya,” ujar Fani.

“Jean jemput telat mungkin,” balas Rehan.

06.41, terpantau kedua pasangan ini sedang berlari tergesa – gesa.

“Eits, tumben dianter? Pakai mobil lagi,” tanya Harsa.

“Mogok?” timpal Javie.

“Bensin abis,” jawab Jean.

“Udah uda, ayo masuk. Mau bel,” ujar Fani. Keduanya berpisah di pintu gerbang. Kia pergi ke barat bersama temannya, sedangkan Jean pergi ke timur bersama temannya.

“Jean!” semuanya melirik ke arah suara tersebut, termasuk Kia. Mereka mendapati ada Riri di sana dengan 1 kotak bekal di tangannya.

“Ini buat sarapan kamu,” katanya. Jean terdiam tidak merespon. Selain karena ketidaksukaan Jean pada Riri, Jean juga sudah sarapan. Bekal itu akan sia – sia nantinya.

“Udah sarapan”

“Yah. Yaudah deh diterima aja, bisa buat makan siang”

“No thanks”

“Ayo diterima.” Riri meminta Jean membuka tangannya lalu dia taruh bekal tersebut di atasnya.

“Dimakan ya dan semangat menjalani harinya.” Spontan, Riri memeluk Jean. Jean terdiam seperti patung, tidak menyangka dirinya akan dipeluk perempuan lain selain keluarganya dan pacarnya.

PLAK

“Tau malu lo anjing,” ujar Kenzie.

“Sakit Kenzie.. Gak boleh tahu nampar orang”

“Gua gak bakal bertindak kalo lo gak kelewatan batas”

“Tapi..”

“Gua serius. Gak usah bawa alasan mau temenan sama Jean”

“Lo mau temenan sama dia tapi lo gak mau temenan sama temen temennyatuh maksudnya gimana dah? Mau rebut Jean dari Kia? HAH?”

“A-aku g-gak k-k-kenal m-mereka.. j-j-jadi a-aku..”

“Cukup. Basi alasan lo. Lo mau temenan sama Jean gak masalah, asal lo tahu cara perlakuin seorang temantuh gimana. Selama ini, lo gak memperlakukan Jean layaknya temen lo. Lo memperlakukan dia seolah olah.. lo pacarnya,” timpal Kia.

Kenzie mengambil kotak makan yang dipegang Jean lalu memberikannya kembali pada Riri.

“Ambil. Dia udah sarapan”

“Satu lagi, lo harus belajar cara memperlakukan temantuh gimana. Baru lo bisa dikatakan sebagai teman dia”

Semuanya hendak pergi, kecuali Kia. Ia masih memperhatikan Riri yang duduk terdiam.

“Ayo masuk”

“Gua baik sama lo karena gua care sama anggota kelas. Lo anggota kelas gua, jadi ini udah jadi kewajiban gua buat care sama lo”

“Buruan, ato gua tinggal?”