🍂


“SIERRA! BANGUN SIER! GILA LO AH. BANGUN ANJING!!”

Kini Sierra telah berada di klinik terdekat untuk diobati. Atas jasa Juan, Sierra masih bisa diselamatkan.

Tiga puluh menit kemudian, Sierra membuka matanya.

“Anjing,” umpatnya.

“Ah babi lo Sier! Bangun bangun malah ngomong anjing. Panik gua. Kalau lo mati gimana?”

“Mulut lo gua sumpel pake sendal.”

“Lo gapapa? Kok bisa babak belur gini? Mana pingsan lagi.”

“Dikroyok.”

“Biasanya lo lawan 100 orang juga mampu Sier, kok?”

“Tau tuh anak buahnya si Winan.”

“Winan? Winan siapa?”

“Cowonya Valen.”

“Lo kenal Winan?”

“Kenal. Dia yang mau dijodohin sama gua. Tapi orangnya keburu suka sama Valen, jadi ya batal.”

“Oh. Yaudah ah ayo pulang, gua anter. Bisa jalan gak lo?”

“Santai anjir.”

“Santai santai pala lo. Gua jedotin mampus lo.”