🍂
“Lo gapapa masuk sendiri? Jo belum pulang.”
“Gapapa. Lo pergi gih, keniru bokap gua keluar malah lo yang dipukulin.”
“Serius lo gapapa?”
“Gapapa anjir. Sana sana.”
“Lo masuk dulu baru gua pergi.”
“Lo gak bakal pergi kalau gitu. Lo yang pergi baru gua masuk.”
“MASS!!“
“CEPET ITU NYOKAP GUA UDAH DIAPA APAIN SAMA BOKAP GUA!”
“Iya iya. Lo hati hati ya Ra.”
“Iya.”
“Love you. Bye.”
Kecupan di dahi dan salam itu mengakhiri perjumpaan mereka kali ini.
Setelah Sierra memastikan Raja benar benar pergi, ia segera berlari dan masuk ke dalam rumah. Benar saja, sang ibu kini terdampar di lantai dengan beberapa bekas luka yang begitu menyakitkan untuk dilihat.
PLAK
“KARENA KAMU SAYA KEHILANGAN SUMBER MODAL SAYA!”
“Maksudnya?”
“WINAN BATALKAN PERJODOHAN ITU. LIHAT! INI SEMUA SALAH KAMU! KALAU SEJAK DULU KAMU SETUJU, INI SEMUA TIDAK AKAN TERJADI.”
“Ayah lebih milih harta dari pada aku? JADI AYAH JUAL AKU??”
“JAWAB YAH!”
“Ya.”
“Kenapa? Aku darah daging ayah.. aku anak perempuan ayah satu satunya.”
“Karena saya tidak suka perempuan.”
“Lalu mengapa ayah menikahi bunda? KENAPA? KATANYA BENCI.”
“Si..Sierra.. u..udah nak..” rintih sang ibunda.
“Terserah ayah, Sierra gak peduli.”
Ia pun menggendong sang ibu san menuntunnya pergi ke kamarnya. Namun, sang ayah secara kasar menarik baju anaknya dan mendorong sang ibu.
BUGH
“Ah, darah lagi,” ujar Sierra.
BUGH
Untuk pertama kalinya, Sierra berani melawan sang ayah dengan kekuatannya. Ayahnya sudah kelewatan batas dan harus diberi pelajaran yang setimpal.